NATANAEL ATAU BARTOLOMEUS
1.Natanael, Yunani: ναθαναηλ – nathanaêl, Ibrani: נְתַנְאֵל – NETAN’EL. Artinya ‘pemberian Allah’. . Muncul hanya dalam Yohanes 1:45-51; 21:2.
Yohanes adalah satu-satunya penulis Injil yang menyebutkan rasul yang bernama Natanael , namun dalam injil sinoptik (Matius, Markus dan Lukas) melihat dia sebagai murid yang bernama Bartolomeus. Bartolomeus berarti “putera dari Tolmai” dan mungkin saja ini adalah nama keluarga Natanael. Nama Bartolomeus selalu ditempatkan di samping nama Filipus, dia yang menurut Yohanes memperkenalkan Natanael kepada Yesus (Yoh 1:45-46).
Apa yang dapat kita pelajari dari Natanael atau Bartolomeus ?
2.Pencari Kebenaran. Melalui perkataan Filipus ketika bertemu dengannya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat” (Yohanes 1:45), menunjukkan dia dan Filipus adalah orang yang mempelajari kitab Taurat dengan serius. Kebenaran di dalam kitab Taurat menjadi sebuah hal yang serius bagi mereka. Filipus yang begitu antusiasnya mengajak Natanael untuk bertemu dengan Yesus, sepertinya mengetahui kerinduan Natanael. Hal ini juga menunjukkan hubungan yang sangat akrab di antara mereka berdua dan mungkin saja mereka mempelajari kitab Taurat bersama-sama.
3.Peragu & Prasangka. Natanael adalah satu-satunya yang meragukan Tuhan Yesus, dan memberikan jawaban yang terdengar sedikit sinis, “Mungkinkah sesuatu yang baik dari Nazaret?” (Yohanes 1:46). Keraguan Natanael timbul karena dia sudah mempunyai prasangka terlebih dulu, adalah sesuatu yang mustahil seorang tokoh besar yang begitu lama dinanti-nantikan oleh bangsa Israel, muncul dari sebuah kota kecil seperti Nazaret. Hal yang baik dari Natanael adalah walaupun dia tidak terlepas dari prasangka tersebut, dia tidak membiarkan dirinya terikat, tidak menghalangi diri sendiri untuk mendengarkan dan melihat bukti yang disampaikan oleh Filipus. Dia tidak pasif menunggu, melainkan memberikan respon dengan mengikuti Filipus untuk menemui Yesus.
Setelah bertemu dengan Yesus, ia memberikan pengakuan , “Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel” (Yohanes 1:49). Jauh sebelum Petrus mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang Hidup, Natanael adalah orang pertama (selain nabi Yohanes) yang menyebut Yesus sebagai Anak Allah.
4.Israel Sejati, Disatu sisi ia mempunyai prasangka, tetapi pada sisi lain menampilkan kejujuran, ketulusan, terbuka apa adanya, tanpa ada kepalsuan. Hal ini bukan mengada-ada, Yesus sendiri yang mengatakan ketika pertama kali bertemu dengannya, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan didalamnya.” (Yohanes 1:47). Frasa “Israel sejati” bukan menunjuk sebagai keturunan Yakub (Israel). Kita tahu Yakub adalah seorang penipu, tetapi menunjuk kepada situasi bangsa Israel pada saat itu. Banyak dari mereka yang taat menjalankan Hukum Taurat dan praktik keagamaan, tetapi hanya sebatas ritual dan supaya tampak kelihatan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mencela mereka (pemuka agama) dengan keras sekali, sangat bertolak belakang dengan respon-Nya kepada Natanael. Frasa “Israel Sejati” ini menjadi sebuah awal sindiran Tuhan Yesus kepada bangsa Israel pada saat itu, khususnya para pemuka agama pada jaman itu.
5.Setelah pertemuannya dengan Tuhan Yesus dan menjadi murid-Nya, nama Natanael Bartolomeus tidak pernah muncul lagi selama pelayanan Tuhan Yesus. Namanya muncul kembali pada saat Yesus menampakan diri di pantai danau Tiberias (Yohanes 21:2), dan terakhir kali pada saat murid menanti-nantikan turunnya Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:13). Selebihnya ada beberapa catatan sejarah mengenai Natanael Bartolomeus, dan tidak dapat dipastikan kebenarannya, tetapi hal itu tidak utama. Dikabarkan Bartolomeus mati syahid di Albanopolis di Armenia. Menurut satu riwayat, ia dipenggal kepalanya, tetapi tradisi yang lebih populer menyatakan bahwa ia dikuliti hidup-hidup dan disalib dengan kepala di bawah. Dikatakan bahwa Bartolomeus telah membawa Polymius, raja Armenia, menjadi penganut Kristen. Akibatnya, Astyages, saudara laki-laki Polymius, menyuruh Bartolomeus dihukum mati.
6.Aplikasi. Natanael atau Bartolomeus bukanlah murid sekaliber Petrus, Yohanes dan Yakobus. Ini memberikan penghiburan bagi kita sekalian bagi orang orang Krsiten biasa dan bukanlah tokoh. Yang terpenting adalah kesetiaan sampai akhir dan bersedia dipakai terus oleh Tuhan Yesus menjadi murid, saksi dan pelayanNya.
BACAAN :
http://www.sarapanpagi.org/natanael-bartolomeus-vt6454.html
http://www.gema-gpo.sg/wp/2017/01/20/seorang-israel-sejati/
https://sangsabda.wordpress.com/tag/natanael/