ORDO SALUTIS 7 C


Imitatio Christi: Pengudusan Adalah Mengikut Yesus Kristus

Teladan ketaatan yang paripurna adalah Yesus Kristus. Sebagai manusia, Yesus Kristus juga mengalami pergumulan yang sama dengan manusia lainnya dalam melawan godaan iblis dan dosa serta mewujudkan ketaatan sepenuhnya kepada Allah Bapa. Pergumulan dengan segala dosa adalah pergumulan yang tidak ringan. Pada satu sisi, pergumulan setiap orang percaya dibandingkan dengan suatu perlombaan atau pertandingan yang seru. Setiap orang percaya harus berlomba dengan tekun untuk mengikuti Tuhan Yesus Kristus. Supaya memperoleh kemenangan dalam perlombaan tersebut, maka ia harus melepaskan semua beban dan dosa yang merintanginya, dan berlomba dengan tekun (Ibrani 12:2). Karena itu hendaknya mata setiap orang percaya harus tertuju kepada Yesus yang memimpinnya dan membawa imannya kepada kesempurnaan. Tuhan Yesus Kristus berfirman: “Akulah terang dunia; siapa saja yang mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang kehidupan (Yohanes 8:12). Setiap orang percaya harus menjadi penurut Allah (Efesus 5:1). Rupa Kristus harus menjadi nyata di dalam kehidupannya (Galatia 4:19). Bagi setiap orang percaya, Alkitab menyatakan bahwa “kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita” (2 Korintus 13:4-5; Roma 8:1, 10). Maka setiap orang percaya mengalami hubungan yang misterius dengan Yesus Kristus. Dalam hubungan rohani tersebut terdapat suatu interaksi timbal balik, suatu simbiosis atau kehidupan bersama. Hal inilah yang memampukan setiap orang percaya untuk meneladani/mengikut Yesus Kristus dalam hubungan yang ajaib dengan Dia. Imitatio Christi berarti bahwa setiap orang percaya tetaplah seorang manusia biasa yang masih tergoda oleh dosa. Dosa memang merupakan suatu realitas masa lalu, namun dosa masih terus menggoda. Dalam keadaan seperti itu, ia bukan lagi a happy sinner yang bahagia, bangga dan enjoy dengan dosa melainkan a disturbed sinner yang senatiasa sedih, gelisah dan marah pada dirinya sendiri karena masih kerap kali tergoda dengan dosa.

Obidientia: Pengudusan Adalah Ketaatan Kepada Nilai-Nilai Kerajaan Allah

Pengudusan adalah ketaatan dan ketaatan adalah sikap dan perilaku yang sangat mendasar dalam kehidupan orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dalam perspektif teologi Reformed karya anugerah Allah yang menyelamatkan yang meliputi pekerjaan Roh Kudus yang melakukan panggilan efektif, kelahiran kembali dan iman pada seseorang tidak mungkin akan membuat seseorang murtad dan kembali kepada ketidaktaatan manusia lama. Keberadaan setiap orang percaya yang telah dikuduskan secara status melalui pengudusan definitif, menuntun orang percaya tersebut kepada suatu sikap dan perilaku ketaatan terhadap Tuhan Yesus Kristus. Hal inilah yang menjadi ciri khas seorang Kristen yang reformed, yakni sikap dan kesediaan yang selalu taat kepada firman Tuhan. 47 Berkaitan dengan ketaatan (obedientia) tidaklah berarti bahwa gereja memiliki suatu daftar yang lengkap dengan hukum-hukum dan petunjuk-petunjuk dari surga yang harus ditaati di bumi ini. Alkitab yang adalah firman Allah tidaklah berisi daftar yang demikian. Ketaatan juga bukan merupakan suatu keberadaan moral yang statis dan tetap sama bagi setiap generasi dan segala tempat. Dalam proses kehidupannya, setiap orang percaya harus memutuskan hal yang harus dilaksanakan sesuai dengan kehendak Allah. Ketaatan adalah sikap yang senantiasa sedia untuk mendengar dan melakukan firman Tuhan seperti yang diungkapkan Paulus dalam 2 Timotius 3:16 bahwa firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Setiap orang percaya adalah warga-warga Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah atas segenap aspek kehidupan ini. Kerajaan Allah adalah bertakhtanya Allah atas segenap ciptaan-Nya yang mana Allah senantiasa aktif dan dinamis berperan dalam sejarah manusia melalui Yesus Kristus. Maka menjadi hamba Kerajaan Allah berarti taat kepada Allah dalam segala bidang kehidupan. Karena itu setiap orang percaya dalam seluruh aspek kehidupan harus tunduk berada di bawah ketuhanan Kristus. 48 Inilah dimensi pengudusan yang dituntut Allah bagi anak-anak-Nya yang telah dikuduskan oleh-Nya.

SUMBER
Hal. 217-222 – Doktrin Pengudusan
https://media.neliti.com/media/publications/103108-ID-pandangan-teologi-reformed-mengenai-dokt.pdf