PANGGILAN KEPADA ORANG TUA DAN ORANG MUDA
Panggilan untuk menikmati masa tua.
“Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata. Oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, baiklah dia bersukacita di dalamnya. Tetapi hendaklah dia ingat akan hari-hari yang gelap karena banyak jumlahnya” (Pengkhotbah 11:7-8). Ayat ini dibuka dengan kalimat “light is sweet for your eyes,” terang itu manis, terang itu indah. Setiap pagi hari melihat matahari terbit itu indah luar biasa. Kalau Tuhan beri kita umur panjang, bersukacitalah.
Dalam konteks Perjanjian Lama kita tahu umur panjang itu adalah salah satu bagian dari berkat Tuhan yang indah. Dalam hukum Taurat yang ke lima terkandung blessing itu ketika dikatakan, “Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu…” (Keluaran 20:12). Namun Pengkhotbah juga memberikan warning, jangan sampai kita kehilangan sukacita karena orang seringkali cenderung hanya melihat “hari-hari yang gelap,” hal-hal yang berat dan sulit dalam hidup itu ketimbang hal-hal yang manis dan indah.
Itu sebab dia mulai dengan kalimat yang exciting itu, “light is sweet!” sebagai kontras dari sikap “bitterness” yang keluar dari orang melihat hidup ini dari kacamata negatif, selalu menggerutu dan hati penuh kepahitan. Pengkhotbah ingatkan setiap kita, pengalaman hidup kita, perjalanan hidup kita, kita akan mengumpulkan banyak hal. Buang semua yang memang sampah, yang tidak boleh kita simpan dalam kita: memori, kepahitan, bitterness yang ada dalam hati kita karena itulah yang akan menggerogoti sukacita kita hari demi hari tanpa kita menyaksikan indahnya Tuhan berkarya dalam hidup kita.
Kalau kita diberi Tuhan umur yang panjang, biarlah kita menyimpan memori dan menyimpan nostalgia yang indah dan manis dalam hidup kita. Memang hidup kita tidak terlepas dari ada banyak hari-hari gelap, ada banyak masa-masa yang berat dan sulit dalam hidup ini, tetapi semua itu tidak boleh “overshadow” dan menghalangi pandangan mata kita pada pagi hari ketika melihat sinar matahari yang terang dan memberikan kesegaran dan kemanisan itu sebagai satu keindahan di dalam hidup kita karena anugerah Tuhan itu selalu indah dan cukup bagi kita. Janganlah kita menutupi kesulitan hidup kita lebih banyak tanpa akhirnya kita belajar mengucap syukur kepada Tuhan. Mazmur 118:24 mengatakan, “Ini adalah hari yang dibuat Tuhan, mari kita bersukacita.” This is the day the Lord has made, let us rejoice and be glad in it!” Tuhan Yesus juga mengingatkan dalam Matius 6:34, “Janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Panggilan bagi anak muda.
“Bersukarialah hai pemuda, dalam kemudaanmu. Biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!” (Pengkhotbah 11:9). Inilah hidup anak muda. Apa yang dilihat oleh mata dan apa yang dijalani oleh hatinya, bebas dan tidak ada boundaries. Mereka bisa menikmati, mereka bisa jalan kemana saja, mereka bisa melakukan apa saja. Dan kadang-kadang waktu melihat seperti itu orang tua bisa “iri hati” dengan kebebasan mereka. Namun dalam bagian ini Pengkhotbah juga memberikan nasehat dan menaruh prinsip satu hari kelak kita akan berdiri di hadapan pengadilan Tuhan maka nikmati dan jalani hidupmu dengan responsible. Jangan mengumbar kenikmatan dengan tidak bertanggung jawab atau menganggap kebebasan itu adalah hak milik yang bisa mereka pakai semaunya. ‘Ini hidupku sendiri, aku bebas melakukan apa saja di masa mudaku. Bukan saja tidak ada yang bisa melarangku, aku sanggup bisa melakukan, aku mau melakukan, semua itu ada dalam kuasaku.’ Pengkhotbah mengatakan, hidup ini diberikan oleh Tuhan dan hidup ini tidak berhenti sampai di sini dan tidak berdiri pada dirinya sendiri, satu hari kelak kita akan berdiri di hadapan Tuhan mempertanggung-jawabkan segala yang kita lakukan selama hidup di dunia ini. Apa yang dikerjakan dengan tidak benar dan tidak baik akan menjadi kerugian yang menyedihkan di hadapan Tuhan. Itu sebab Pengkhotbah memanggil anak muda menyatakan sukacita dan antusias hidup dan tanggung jawab hidup mereka dengan hati yang bertanggung jawab.
SUMBER:
http://www.recisydney.org/2016/05/the-enjoyment-of-growing-old-being-young/