Ketika Ibu Melihat dengan Mata yang Berbeda
PENDAHULUAN
Pernahkah Anda merasa dinilai rendah oleh orang lain? Mungkin Anda pernah dikatakan tidak cukup pintar, tidak cukup berbakat, atau bahkan tidak layak. Dunia kadang cepat memberi label, tapi ada satu kekuatan yang bisa mengubah jalan hidup seseorang: sudut pandang yang penuh kasih dan iman.
Kisah tentang Thomas Alva Edison sering diceritakan sebagai salah satu contoh paling menyentuh tentang hal ini. Meski para sejarawan meragukan keakuratan detailnya, kisah ini tetap hidup karena mengandung nilai yang dalam — tentang bagaimana satu orang yang melihat dengan kasih bisa mengubah masa depan seseorang.
I.Anak yang Dibawa Pulang dari Sekolah
1.Alkisah, Edison kecil suatu hari pulang dari sekolah dengan membawa selembar surat dari gurunya. Ia menyerahkannya kepada ibunya, Nancy Edison, dan menunggu dengan cemas saat sang ibu membaca surat itu.
2.Dengan suara yang mantap dan hangat, ibunya berkata:
“Anakmu terlalu jenius untuk sekolah ini. Kami tidak sanggup mengajarnya. Tolong ajari dia sendiri di rumah.”
3.Edison pun tumbuh dengan kepercayaan diri bahwa ia memang istimewa. Ia belajar di rumah, banyak membaca, bereksperimen, dan akhirnya tumbuh menjadi salah satu penemu terbesar sepanjang sejarah.
4.Namun bertahun-tahun kemudian, setelah ibunya wafat dan Edison telah menjadi tokoh terkenal, ia menemukan surat asli yang dulu diberikan guru kepada ibunya. Ternyata isinya berbeda:
“Anakmu mengalami gangguan mental. Kami tidak dapat menerimanya lagi di sekolah.”
Edison dilaporkan menangis saat membaca surat itu, lalu menulis di jurnalnya:
5.”Thomas Alva Edison adalah anak yang dianggap tidak mampu oleh sekolah, tetapi dibentuk oleh seorang ibu yang percaya padanya.”
Apakah kisah ini benar secara sejarah? Kemungkinan besar tidak. Tetapi seperti semua kisah yang baik, kadang kebenaran terdalam bukan terletak pada faktanya, melainkan pada maknanya.
II.Ketika Dunia Melihat Belalang, Ibu Melihat Pahlawan
1.Kisah Edison ini mengingatkan saya pada cerita dalam Alkitab — tentang dua belas mata-mata Israel yang dikirim untuk melihat tanah Kanaan (Bilangan 13–14). Sepuluh dari mereka kembali dengan laporan negatif:
“Kami tidak sanggup melawan mereka. Mereka raksasa. Kita seperti belalang di hadapan mereka.”
2.Tapi dua orang, Kaleb dan Yosua, memiliki pandangan yang berbeda. Mereka berkata:
“Kita pasti bisa merebut negeri itu, karena Tuhan menyertai kita.”
3.Dua kelompok, melihat hal yang sama, tapi dengan kesimpulan yang berbeda. Mengapa? Karena satu kelompok melihat dengan ketakutan, yang lain melihat dengan iman.
4.Begitu juga dengan Nancy Edison. Dunia melihat Thomas kecil sebagai anak yang “bermasalah.” Tapi sang ibu memilih untuk melihatnya dengan mata iman dan kasih — mata yang melihat potensi, bukan keterbatasan.
III.Pelajaran untuk Kita Hari Ini
1.Kita hidup di dunia yang cepat memberi label:
- Anak bodoh.
- Gagal total.
- Tidak berbakat.
- Tidak punya masa depan.
2.Tapi kisah Edison dan Kaleb–Yosua mengingatkan kita: Yang terpenting bukanlah label dari dunia, melainkan siapa yang kita percaya dan bagaimana kita memilih untuk melihat.
3.Mungkin Anda adalah seorang guru, orang tua, pemimpin rohani, atau sahabat. Apa jadinya kalau Anda memilih untuk melihat orang-orang di sekitar Anda seperti Nancy Edison melihat anaknya?
4.Atau mungkin Anda sendiri merasa seperti “belalang” — kecil, tidak mampu, tertinggal. Dengarkan ini: Tuhan tidak pernah menyebut Anda belalang. Anda diciptakan menurut gambar-Nya. Anda berharga.
Akhir Kata: Melihat dengan Kacamata Kasih dan Iman
1.Di dunia yang sering melihat dengan mata ketakutan, dibutuhkan orang-orang yang berani melihat dengan kasih, dengan iman, dan dengan pengharapan.
- 1.1.Seorang ibu bisa mengubah masa depan anaknya dengan satu kalimat penguatan.
- 1.2.Seorang guru bisa menyalakan semangat seorang murid dengan satu kalimat kepercayaan.
- 1.3.Seorang teman bisa menahan seseorang dari keputusasaan dengan satu pandangan pengharapan.
2.Dan Anda bisa menjadi orang itu.
Karena dalam dunia yang sering melihat raksasa, Tuhan memanggil kita untuk melihat potensi, bukan ancaman; melihat masa depan, bukan masa lalu.
Melihat bukan dengan mata manusia, tapi dengan mata iman.
Jika Anda suka artikel ini, silakan bagikan kepada orang-orang yang sedang merasa kecil di dunia yang besar ini. Siapa tahu, Anda sedang menjadi “Nancy Edison” bagi seorang calon penemu masa depan.
#MelihatDenganIman #ThomasEdison #KekuatanSeorangIbu #BlogInspirasi