PERANAN KONSELING KRISTEN DALAM MENINGKATKAN RESILIENSI REMAJA
Jecklin Budiman
https://e-journal.sttiman.ac.id/index.php/studika/article/view/20
ABSTRACT
1.Resiliensi adalah proses mengembangkan kapasitas untuk bertahan dalam menghadapi tantangan fisik, sosial, dan emosional. Di masa transisi remaja, resiliensi diharapkan mampu membantu remaja dalam menghadapi permasalahan dan tantangan hidup. Resiliensi dapat berkembang ketika remaja memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi seperti dukungan sosial, kemampuan kognitif dan sumber daya psikologi.
2.Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai para remaja yang memiliki resiliensi rendah dan peranan dari konseling Kristen dalam meningkatkan resiliensi para remaja tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif studi kasus. Partisipan dari penelitian ini berjumlah tiga orang berusia 13-18 tahun yang dipilih melalui teknik purposive sampling.
3.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang memiliki resiliensi rendah adalah remaja yang memiliki relasi yang kurang baik dengan orangtua dan teman sebaya. Mereka cenderung kurang percaya diri, mengalami kesulitan mengambil keputusan, mudah menyerah, sering menghindari masalah dan emosi yang kurang terkontrol.
4.Peran konseling Kristen dalam meningkatkan resiliensi di dalam penelitian ini antara lain adalah
(1) membantu konseli mengenali perasaannya sehingga diharapkan mereka menjadi lebih mampu untuk mengendalikan emosi yang dirasakan; (2) partisipan dalam penelitian ini mampu berinisiatif serta berupaya untuk menanggulangi hambatan dalam berkomunikasi dengan orangtua; (3) walaupun belum tentu menemukan solusi bagi masalah pergaulan, partisipan mulai menemukan insight dan perubahan dalam level kognitifnya untuk lebih memikirkan alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk menyelesaikan masalah; (4) partisipan menemukan insight untuk menerima dan mengatasi pengalaman yang buruk. Dengan menggunakan instrumen ukur (terdiri atas 20 butir pernyataan) yang dikonstruksi secara mandiri oleh peneliti berdasarkan kajian teoretis resiliensi, ditemukan bahwa resiliensi partisipan mengalami peningkatan mean total skor, di mana mean total skor resiliensi sebelum dan setelah mengikuti konseling Kristen adalah masing-masing sebesar 56.67 dan 66.67.
REFERENCES
Arnett, J J. “Adolescent storm and stress, reconsidered.” The American Psychologist 54, no. 5 (1999): 317-26.
Glantz, M D, and J L Johnson. Resilience and Development: Positive Life Adaptations. New York: Kluwer Academic Publisher, 2002.
Henderson, Nan, and M M Milstein. Resiliency in Schools: Making It Happen for Students and Educators. California: Corwin Press, 2003.
Lerner, R M, and L Steinberg. Handbook of Adolescent Psychology.
New Jersey: John Willey & Sons, Inc, 2004.
Maddi, S R, and D M Khoshaba. Resilience at work: How to succeed no matter what life throws at you. Nashville: AMACOM, 2005.
Mary, B. Resilience: The Ability to Bounce Back from Adversity. Montreal: Centre of Excellence for Early Childhood Development, 1999.
Santrock, John W. Adolescence 9th edition. Boston: McGraw-Hill, 2003, 2003.
Susabda, Y. Pastoral Konseling I. Malang: Gandum Mas, 2008.
Tomatala, M. Konselor Kompeten: Pengantar Konseling Terapi untuk
Pemulihan. Jakarta: YT Leadership Foundation, 2000
Copyright (c) 2020 Jecklin Budiman