Bagi rombongan yang mengelilingi tembok Yerikho (YOSUA 6:3-5), pengalaman ini memiliki arti mendalam dari perspektif sense of place, mencakup makna spiritual, emosional, dan komunal. Aktivitas mereka bukan sekadar tindakan fisik, tetapi sarat simbolisme dan hubungan dengan Tuhan serta sesama. Berikut adalah penjelasannya:
- Sebagai Tindakan Ketaatan Spiritual
- Ritual yang unik dan ilahi: Mengelilingi tembok Yerikho selama tujuh hari adalah tindakan yang tidak lazim dalam peperangan. Namun, mereka melakukannya dengan penuh ketaatan kepada perintah Tuhan melalui Yosua. Ini menunjukkan keyakinan mereka bahwa kemenangan bukan karena kekuatan manusia, melainkan karya Tuhan.
- Peningkatan iman: Setiap langkah mengelilingi tembok adalah bentuk pengujian iman mereka. Mereka tidak segera melihat hasilnya pada hari pertama hingga keenam, tetapi mereka terus melakukannya dengan keyakinan bahwa Tuhan akan bertindak sesuai janji-Nya.
- Simbol ketergantungan pada Tuhan: Dalam tradisi Israel, berjalan mengelilingi suatu tempat sering kali terkait dengan klaim atau pengudusan tempat itu. Dengan mengelilingi tembok, mereka menegaskan bahwa Yerikho adalah bagian dari tanah perjanjian yang telah Tuhan janjikan.
- Sebagai Proses Pembentukan Komunitas
- Kebersamaan dalam tujuan: Aktivitas ini menguatkan rasa persatuan bangsa Israel. Mereka bersama-sama mengikuti perintah Tuhan tanpa pertanyaan atau keraguan, menunjukkan kepercayaan kolektif kepada pemimpin mereka, Yosua, dan kepada Tuhan.
- Kerjasama dan kedisiplinan: Mereka harus bergerak dalam harmoni, mengikuti arahan dengan tertib dan tepat waktu. Hal ini memperkuat ikatan di antara mereka dan membangun kedisiplinan sebagai komunitas yang sedang bertumbuh menjadi bangsa yang besar.
- Pengalaman komunal yang mendalam: Proses ini menjadi kenangan bersama tentang bagaimana mereka, sebagai umat Allah, mampu melakukan sesuatu yang tampaknya mustahil dengan iman dan ketaatan.
- Sebagai Tindakan Simbolik terhadap Yerikho
- Menyatakan kekuasaan Tuhan atas Yerikho: Dengan mengelilingi kota, mereka secara simbolik menunjukkan bahwa Yerikho akan jatuh di bawah kekuasaan Tuhan. Ini juga merupakan deklarasi bahwa tanah itu kini menjadi milik umat pilihan Allah.
- Demonstrasi kehadiran Tuhan: Dalam prosesi ini, Tabut Perjanjian berada di tengah-tengah mereka. Tabut melambangkan kehadiran Tuhan, menandakan bahwa Yerikho tidak jatuh karena strategi militer, melainkan karena campur tangan ilahi.
- Sebagai Proses Emosional
- Kepercayaan pada pemimpin: Mereka harus percaya kepada Yosua yang menyampaikan perintah yang tampak aneh ini. Pengalaman ini memperkuat kepercayaan mereka pada kepemimpinan Yosua yang dipilih Tuhan.
- Pengharapan dan antisipasi: Setiap hari mereka melangkah dengan pengharapan bahwa pada waktunya, tembok itu akan runtuh. Tindakan mereka dipenuhi rasa antisipasi yang terus meningkat hingga hari ketujuh, ketika terompet ditiup dan tembok runtuh.
Kesimpulan
Bagi rombongan yang mengelilingi tembok Yerikho, tempat ini adalah arena transformasi iman dan hubungan.
- Secara spiritual, mereka belajar ketaatan mutlak kepada Tuhan.
- Secara sosial, mereka dibentuk sebagai komunitas yang solid.
- Secara emosional, mereka belajar mengandalkan Tuhan dalam ketidakpastian.
Yerikho tidak hanya menjadi lambang kemenangan fisik, tetapi juga kemenangan iman, yang memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama.