SETIAP HARI MEREKA MENYELIDIKI

TAFSIRAN KISAH PARA RASUL 17:10-11

Berikut adalah tafsiran Kisah Para Rasul 17:10-11, khususnya pada bagian “setiap hari mereka menyelidiki apakah semuanya benar demikian”:

Konteks Historis

Paulus dan Silas sedang dalam perjalanan misi pemberitaan Injil. Mereka baru saja meninggalkan Tesalonika karena penganiayaan dan tiba di Berea. Di kota baru ini, mereka menemukan tanggapan yang sangat berbeda terhadap berita Injil yang mereka bawa.

 

Makna “Menyelidiki Kitab Suci”

  1. Sikap Kritis yang Positif

Orang-orang Berea tidak menerima ajaran Paulus secara buta. Mereka menunjukkan sikap kritis namun terbuka – mereka mau mendengar, tetapi juga ingin memverifikasi kebenarannya.

  1. Standar Kebenaran adalah Kitab Suci

“Kitab Suci” yang dimaksud di sini adalah Perjanjian Lama (Tanakh). Mereka menggunakan tulisan-tulisan yang telah ada sebagai standar untuk menguji apakah pengajaran Paulus tentang Yesus sebagai Mesias sesuai dengan nubuat-nubuat yang tertulis.

  1. Usaha yang Berkelanjutan

Kata “setiap hari” menunjukkan bahwa ini bukan pemeriksaan sekali saja, melainkan upaya yang berkelanjutan. Mereka tekun dan serius dalam mencari kebenaran.

  1. Tujuan Mencari Kebenaran

Frasa “apakah semuanya benar demikian” menunjukkan bahwa motivasi mereka adalah mencari kebenaran, bukan untuk mencari kesalahan atau menolak.

 

Pelajaran Rohani

  1. Model Iman yang Sehat

Orang Berea menunjukkan model iman yang sehat – terbuka terhadap kebenaran baru namun tetap berpegang pada fondasi Kitab Suci. Ini adalah keseimbangan antara keterbukaan dan kehati-hatian.

  1. Pentingnya Menguji Ajaran

Ayat ini mengajarkan bahwa umat beriman harus menguji setiap ajaran dengan standar Kitab Suci, tidak peduli siapa yang mengajarkannya – bahkan jika itu adalah rasul seperti Paulus.

  1. Tanggung Jawab Personal

Setiap orang memiliki tanggung jawab pribadi untuk menyelidiki dan memastikan kebenaran iman mereka, bukan hanya menerima secara pasif.

 

Aplikasi Masa Kini

  1. Budaya Berea

Gereja dan orang percaya masa kini perlu mengembangkan “budaya Berea” – sikap yang menghargai pengajaran Alkitab namun tetap kritis dan teliti dalam mengujinya.

  1. Pembacaan Alkitab Harian

Praktik membaca dan mempelajari Alkitab setiap hari adalah hal yang penting untuk memahami kebenaran dan menguji berbagai ajaran yang kita dengar.

  1. Keseimbangan

Kita perlu menjaga keseimbangan antara:

  • Keterbukaan terhadap pengajaran baru
  • Kehati-hatian terhadap ajaran sesat
  • Komitmen pada kebenaran Alkitab
  1. Komunitas Pembelajar

Orang Berea melakukan ini bersama-sama sebagai komunitas. Ini menunjukkan pentingnya belajar dalam konteks persekutuan, di mana kita dapat saling mempertajam pemahaman.

 

Kesimpulan

Frasa “setiap hari mereka menyelidiki apakah semuanya benar demikian” mengajarkan kita tentang sikap yang ideal dalam menerima pengajaran rohani. Ini bukan sikap skeptis yang menutup diri, tetapi sikap terbuka namun bijaksana yang selalu menguji segala sesuatu dengan standar Kitab Suci. Orang Berea dipuji karena mereka menggabungkan kerelaan hati untuk menerima Firman dengan ketekunan untuk memverifikasi kebenarannya. Ini adalah teladan yang patut diikuti oleh setiap orang percaya di segala zaman.