### **Sidang Konklaf 2025: Tradisi, Agenda, dan Prosesi Sakral Pemilihan Paus Baru**
PENDAHULUAN
1.Sidang Konklaf merupakan momen sakral dalam Gereja Katolik yang menentukan pemimpin tertinggi umat Katolik di seluruh dunia. Tahun 2025, konklaf digelar setelah wafatnya **Paus Fransiskus** pada **21 April 2025**, dan berlangsung di **Kapel Sistina, Vatikan**, mulai **7 Mei 2025**. Sebanyak **133 kardinal** yang berusia di bawah **80 tahun** berhak memberikan suara dalam pemilihan ini.
2.Konklaf berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti “dengan kunci,” merujuk pada penguncian para kardinal pemilih di dalam tempat tertentu agar mereka dapat bermusyawarah tanpa pengaruh luar. Sidang ini mencerminkan gabungan tradisi panjang, liturgi yang khusyuk, dan prosedur ketat untuk menjaga kesakralan serta legitimasi hasilnya.
Agenda Acara Konklaf: Dari Pembukaan hingga Pemilihan
1.Sebelum konklaf dimulai, para kardinal menghadiri sejumlah pertemuan umum yang disebut kongregasi umum, untuk membahas situasi Gereja dan kriteria pemilihan Paus yang baru. Setelah itu, prosesi pembukaan konklaf dilakukan dengan perarakan kardinal ke Kapel Sistina. Acara pembukaan diawali dengan Misa khusus yang disebut Pro Eligendo Pontifice (“Untuk Pemilihan Paus”), biasanya dipimpin oleh Kardinal Dekan.
2.Setelah Misa, para kardinal berjalan ke Kapel Sistina sambil menyanyikan Veni Creator Spiritus, lagu doa meminta bimbingan Roh Kudus. Setelah semua kardinal masuk, pintu kapel ditutup rapat oleh petugas dengan seruan Extra omnes! (“Semua yang bukan peserta, keluar!”). Sejak saat itu, para kardinal “terkunci” dalam kapel tanpa akses komunikasi ke dunia luar.
3.Agenda harian sidang konklaf cukup teratur. Setiap hari, para kardinal melakukan dua pemungutan suara di pagi hari dan dua di sore hari, kecuali pada hari pertama biasanya hanya satu pemungutan suara. Pemungutan suara dilakukan secara rahasia dan manual: masing-masing kardinal menulis nama kandidat pilihannya di selembar kertas, melipatnya, dan meletakkannya di sebuah wadah di altar. Setelah suara dihitung dan hasil diumumkan, kertas suara dibakar. Bila Paus belum terpilih, pembakaran dilakukan dengan zat kimia untuk menghasilkan asap hitam (fumata nera). Jika seseorang terpilih dengan dua pertiga suara, asap putih (fumata bianca) mengepul dari cerobong, menandakan bahwa Paus baru telah terpilih.
**Jadwal Misa dalam Konklaf**
Selain Misa Kudus pembukaan, terdapat beberapa misa lain yang menjadi bagian dari prosesi konklaf:
– **1.Misa Novemdiale** – Misa selama sembilan hari setelah wafatnya Paus, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi pemimpin yang telah berpulang.
– **2.Misa Kudus Pemilihan Paus** – Misa khusus sebelum pemungutan suara, dipimpin oleh **Dekan Dewan Kardinal**.
– **3.Misa Perdana Paus Baru** – Setelah terpilih, Paus baru akan memimpin misa pertamanya di **Basilika Santo Petrus**, yang menjadi tanda awal kepemimpinannya.
**Bahasa yang Digunakan dalam Konklaf**
1.Dalam prosesi konklaf, bahasa yang digunakan adalah **Latin**, sesuai dengan tradisi Gereja Katolik. Semua doa, sumpah, dan pemungutan suara dilakukan dalam bahasa Latin. Namun, dalam komunikasi internal antar kardinal, bahasa Italia sering digunakan karena merupakan bahasa utama di Vatikan.
2.Konklaf adalah peristiwa yang penuh makna spiritual dan sejarah, di mana para kardinal berusaha memilih pemimpin yang akan membawa Gereja Katolik ke masa depan. Dengan prosesi yang penuh doa dan refleksi, umat Katolik di seluruh dunia menantikan momen **Habemus Papam**, ketika Paus baru diumumkan kepada dunia.
: Habemus Papam! (Berarti “Kita memiliki Paus!”), disusul dengan nama Paus baru dan nama kepausannya.
Tak lama kemudian, Paus baru muncul di balkon yang sama dan memberikan berkat apostolik Urbi et Orbi (“Untuk Kota [Roma] dan Dunia”).