TEOLOGI MARKUS
-23 SEP 2016-
APAKAH INJIL MARKUS MERUPAKAN KARYA TEOLOGIS?
Ada yang berpendapat bahwa injil Markus tidak lebih merupakan karya seorang pengarang cerita yang kurang berbobot secara teologis.
Benarkah demikian pendapat semacam itu ? Tulisan dibawah ini dari Dr.David Garland dalam bukunya yang berjudul A Theology of Mark’s Gospel , menunjukkan yang sebaliknya. Menurut pendapatnya Injil Markus adalah karya teologis dalam bentuk cerita.
Dibawah ini dipaparkan tujuh pokok bahasan yang mau membuktikan bahwa injil Markus merupakan karya teologis.
1.KRISTOLOGI YANG DITINDAKKAN
Salah satu ciri khas dari Teologi Markus adalah apa yang disebut Kristologi yang ditindakkan (ditunjukkan dengan aksi tindakan). Injil Markus mengembangkan Kristologi melalui cara bercerita. Melalui cerita ini dia mengkisahkan tindakan tindakan Yesus. (262)
Misalnya bagaiamana Yesus mendemonstrasikan diri sebagai Allah dengan cara memberikan panggilan dengan wibawa :”Ikutlah Aku.”( 1:16-20). Ia juga menunjukkan kuasa Allah atas dosa dan sakit penyakit (2:1-12). Dalam injil Markus kita menemui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, Tuhan dan gelar gelar dalam bahasan Kristologi melalui tindakan dan aksi Yesus.
2.PRESENTASI MENGENAI ALLAH
Siapa Allah itu yang diperkenalkan melalui injil Markus kita dapati melalui Yesus yaitu melalui yang diucapkanNya. (317)
Melalui Yesus kita kenal Allah sebagai Raja (1:14,15), sebagai Bapa (1:11), sebagai yang maha kuasa (10:37). Allah ini adalah Dia yang mendobrak segala penghalang, sebagai mana yang dinyatakan melalui tindakan Yesus yang menyembuhkan dan mengampuni dosa. Pada puncaknya kepada kita dinyatakan Dia sebagai Allah yang maha baik dengan mengutus PutraNya untuk memenuhi misi penyelamatkan dan menjadi tebusan melalui kematianNya.
3.KERAJAAN ALLAH
Kita sering berpikir bahwa kerajaan itu adalah sesuatu yang tidak bergerak dan tetap berada disuatu tempat. Di Injil Markus kita jumpai bahwa “Kerajaan itu adalah sebutan lain yang menunjuk kepada kehadiran pemerintahan Allah dimana Allah mengintervensi sejarah dan pengalaman hidup manusia, untuk mewujud nyatakan kuasaNya dalam mencapai maksud dan tujuanNya.” (336)
Garland juga menunjukkan empat dimensi teologi kerajaan dari injil Markus: dimensi sementara, dimensi tempat, dimensi komunal dan dimensi roahni supernatural.
4.TEOLOGI PEMURIDAN
Injil Markus tidak hanya meneceritakan siapa Yesus dan apa yang telah Allah lakukan melalui Dia tetapi juga apa artinya kita memberi respon terhadap kabar sukacita dengan menjadi seorang murid. (389)
Bagi Markus hal kerajaan dan pemuridan keduanya terjalin menjadi satu. Allah dalam menyatakan kuasa kerajaan adalah merupakan suatu undangan kepada ketaatan, panggilan untuk mengikut Yesus sebagai raja dalam pemerintahanNya. Dengan uraian uraian yang disampaikan maka para pembaca injil Markus mulai mengerti apa saja syarat syarat, harga yang harus dibayar dan penghargaan yang akan diterima dalam mengiring Yesus.
5.MISI DALAM INJIL MARKUS
Walaupun tidak ada pengutusan langsung untuk melaksanakan misi dunia di injil Markus, Garland berpendapat, “penyajian ceritanya tidak saja memberi bayangan terhadap misi tetapi juga memberi fondasi teologis untuk mengikut sertakan orang orang kafir kedalam komunitas para murid.” (458)
Contoh, bukan saja saudara laki laki dan saudara perempuanNya yang adalah orang Yahudi yang termasuk anggota keluargaNya tetapi semua orang (termasuk orang kafir) yang melaksanakan kehendak Allah ( Mark 3:31-35 ). Yesus juga mengatakan bahwa maksud utama dari Bait Allah adalah menjadi rumah doa bagi segala bangsa (Mark 11:17).Akhirnya kematian Yesus membawa bangsa bangsa kepada iman dan pengakuan percaya.
Note: sebenarnya ada juga perintah penginjilan langsung dalam Markus 16:15 ; tetapi mungkin karena bagian perikop ini diperdebatkan sebagai yang ditambahkan kemudian, jadi Garland tidak memperhitungkan ini. Dia merujuk saja ke Markus 3:31-35 .
6.PENEBUSAN DAN KESELAMATAN
Penebusan dan keselamatan dalam injil Markus di desain sebagai “keharusan” ilahi yang sesuai dengan rencana Allah walaupun membuat orang tercengang karena tidak sesuati dengan kategori keagamaan waktu itu. Injil Markus menantang kategori keagamaan waktu itu dengan menceritakan bagaimana keselamatan dari Allah akan datang melalui penyaliban dan kebangkitan . (473)
Teologi Markus mengenai penebusan dan keselamatan dapat dirumusan dengan baik melalui kesaksian kepala pasukan tentara setelah penyaliban Yesus, dimana dia mengatakan ::”Sungguh orang ini adalah Anak Allah.”(Mark.15:37). Pernyataan kepala pasukan ini memahami bahwa Allah dan manusia diperdamaikan di kayu salib.
7.ESKATOLOGIS MARKUS
Eskatologi Markus ditampakkan dengan pengkalimatan ini: Waktunya telah tiba; waktunya masih akan datang. Pernyataan Yesus di Markus 1:15- Waktu penggenpan itu telah tiba disini dan Kerajaan Allah hadir dalam sejarah ; Anak Manusia akan mengirim para malaikatnya untuk mengumpulkan orang orang pilihan dari keempat penjuru angin, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. (Mark.13:27).” (509,511)
Risensi buku A Theology of Mark’s Gospel karangan Dr.David E. Garland. Risensi ditulis oleh Jeremy Bouma Th.M.
Catatan:
1.Teologi adalah ilmu mengenai Allah ( uraian siapa Alllah dan apa yang dikerjakanNya_
2.Kristologi adalah ilmu mengenai Kritus (uarian siapa Kristus dan apa yang dikerjakanNya)
3.Eskatologi adalah ilmu atau uraian mengenai akhir zaman.
4.Teologi Pemuridan adalah uraian mengenai pemuridan sesuai ilmu teologi.
5.Ada Teologi Kristen, ada Teologi Islam, ada Teologi Hindu , jadi masing masing agama mempunyai ilmu yang menguraikan secara sistimatis isi kepercayaan mereka.