***Dimanapun dan dinegara apapun kita hidup masa kini umumnya kita hidup dalam Masyarakat majemuk. Salah satu etika hidup bersama dalam konteks tadi adalah mengamalkan apa yang disebut toleransi.. Berikut adalah penjelasan singkat tentang arti toleransi dalam konteks tersebut:
- Sikap saling menghormati: Toleransi berarti menghargai perbedaan yang ada di antara berbagai kelompok dalam masyarakat, baik itu perbedaan agama, suku, budaya, atau pandangan hidup.
- Menerima keberagaman: Toleransi mengandung arti menerima kenyataan bahwa masyarakat terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda.
- Hidup berdampingan secara damai: Toleransi memungkinkan anggota masyarakat untuk hidup bersama dengan harmonis meskipun memiliki perbedaan.
- Menahan diri dari diskriminasi: Toleransi berarti tidak melakukan tindakan diskriminatif terhadap kelompok lain yang berbeda.
- Membuka diri terhadap dialog: Toleransi mendorong komunikasi dan pemahaman antar kelompok yang berbeda.
- Menjaga keseimbangan sosial: Toleransi membantu menjaga stabilitas dan kerukunan dalam masyarakat yang beragam.
***Toleransi sangat penting dalam masyarakat majemuk karena membantu menciptakan lingkungan yang harmonis dan mencegah konflik sosial.
BERBAGAI TEORI TOLERANSI
Beberapa teori toleransi dari sudut pandang Kristen Protestan akan diuraikan dibawah ini . Perlu diingat bahwa terdapat berbagai aliran dalam Protestan, sehingga pandangan ini dapat bervariasi. Berikut adalah beberapa teori utama:
- Teori Kasih Universal:
– Berdasarkan ajaran Yesus tentang mengasihi sesama seperti diri sendiri.
– Menekankan bahwa semua manusia adalah ciptaan Tuhan dan layak dihormati.
– Mendorong sikap toleran terhadap semua orang, terlepas dari perbedaan keyakinan.
- Doktrin Kebebasan Beragama:
– Berakar pada pemikiran reformasi Protestan tentang kebebasan hati nurani.
– Meyakini bahwa iman adalah pilihan pribadi dan tidak boleh dipaksakan.
– Mendukung toleransi sebagai cara menghormati kebebasan beragama setiap individu.
- Teologi Inklusif:
– Mengakui kemungkinan keselamatan di luar tradisi Kristen.
– Melihat kebenaran dan nilai dalam agama-agama lain.
– Mendorong dialog antar-iman dan sikap toleran terhadap perbedaan keyakinan.
- Konsep Mandat Budaya:
– Berasal dari teologi Reformed.
– Meyakini bahwa orang Kristen dipanggil untuk terlibat dalam semua aspek kehidupan, termasuk budaya dan masyarakat.
– Mendorong kerja sama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk kebaikan bersama.
- Etika Situasional:
– Dikembangkan oleh teolog Protestan seperti Joseph Fletcher.
– Menekankan bahwa kasih harus menjadi prinsip utama dalam mengambil keputusan etis.
– Mendorong fleksibilitas dan pemahaman dalam menghadapi perbedaan budaya dan keyakinan.
- Teologi Pembebasan:
– Muncul di Amerika Latin namun mempengaruhi pemikiran Protestan secara global.
– Menekankan solidaritas dengan kaum tertindas dan terpinggirkan.
– Mendorong toleransi dan kerja sama lintas agama untuk memperjuangkan keadilan sosial.
- Konsep Imago Dei:
– Meyakini bahwa setiap manusia diciptakan menurut gambar Allah.
– Menekankan martabat intrinsik setiap individu.
– Mendorong sikap hormat dan toleran terhadap semua orang, terlepas dari perbedaan.
- Ekumenisme:
– Gerakan untuk mempromosikan kesatuan di antara gereja-gereja Kristen.
– Meskipun awalnya berfokus pada hubungan antar-Kristen, prinsip-prinsipnya sering diperluas untuk mendorong toleransi yang lebih luas.
***Teori-teori ini memberikan dasar teologis bagi banyak umat Kristen Protestan untuk mempraktikkan toleransi dalam masyarakat majemuk. Namun, penting untuk diingat bahwa interpretasi dan penerapan teori-teori ini dapat bervariasi di antara individu dan denominasi yang berbeda.