TRINITAS EKONOMIK
1.Konsep Ajaran Teologia Kristen yang disebut “Trinitas Ekonomik ” (atau *Economic Trinity* dalam bahasa Inggris) merujuk pada bagaimana Tritunggal (Bapa, Anak, dan Roh Kudus) beroperasi dalam sejarah keselamatan, khususnya dalam relasi dan tindakan-Nya di dalam dunia. Ini berkaitan dengan peran dan fungsi masing-masing pribadi Tritunggal dalam penciptaan, penebusan, dan pemeliharaan dunia.
2.Secara spesifik:
2.1. **Bapa**: Dipandang sebagai sumber segala sesuatu, pencipta, dan perencana utama dari keselamatan.
2.2. **Anak (Yesus Kristus)**: Berperan dalam penebusan umat manusia melalui inkarnasi, kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya.
2.3. **Roh Kudus**: Bertindak sebagai pengudus, yang memelihara iman orang percaya dan bekerja dalam gereja untuk mengarahkan umat menuju kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah.
3.Ekonomik Trinitas berbeda dengan “Immanent Trinity” (Trinitas Immanen atau Trinitas Ontologi)), yang merujuk pada hakikat dan relasi internal dari Tritunggal, terlepas dari keterlibatan-Nya dalam sejarah dunia. Ekonomik Trinitas lebih menekankan pada cara Allah berinteraksi dengan ciptaan, sedangkan Tritunggal Immanen menyoroti esensi dan keberadaan Allah yang kekal di luar ciptaan.
TRINITAS ONTOLOGI ATAU TRINITAS IMANEN
1.Konsep “Trinitas Ontologi” (atau *Immanent Trinity* dalam bahasa Inggris) mengacu pada hakikat dan keberadaan internal Allah sebagai Tritunggal, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus, tanpa mengacu pada tindakan dan relasi-Nya dalam sejarah keselamatan. Konsep ini mencoba memahami bagaimana tiga pribadi Allah saling berelasi dalam esensi yang sama, yang kekal dan tidak berubah.
2.Berikut adalah beberapa poin utama tentang Trinitas Ontologi:
2.1. **Esensi yang Sama (Consubstantiality)**: Dalam Trinitas Ontologi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus memiliki esensi atau substansi yang sama, yang berarti mereka satu dalam keberadaan dan sifat ilahi. Tidak ada hierarki dalam esensi di antara ketiga pribadi ini, mereka sepenuhnya setara dalam hakikat-Nya sebagai Allah.
2.2. **Perbedaan Pribadi (Personhood)**: Meskipun satu dalam esensi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus berbeda secara pribadi. Ini berarti bahwa masing-masing pribadi memiliki cara yang unik untuk menjadi Allah. Bapa tidak menjadi Anak, Anak tidak menjadi Roh Kudus, tetapi mereka tetap satu Allah.
2.3. **Relasi Internal (Perichoresis)**: Konsep perichoresis menjelaskan bagaimana ketiga pribadi Allah saling berinteraksi secara erat dan saling tinggal di dalam satu sama lain, tanpa kehilangan identitas pribadi mereka. Ini menggambarkan harmoni sempurna dalam keesaan Allah.
2.4. **Keabadian**: Trinitas Ontologi menekankan bahwa relasi antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah kekal dan tidak bergantung pada waktu atau ciptaan. Mereka selalu ada dalam relasi yang sempurna satu sama lain, sebelum dan terlepas dari penciptaan dunia.
3.Secara keseluruhan, Trinitas Ontologi berfokus pada pengertian Allah di dalam diri-Nya sendiri, tidak hanya dalam bagaimana Dia berhubungan dengan dunia (seperti dalam konsep Ekonomik Trinitas). Ini adalah upaya untuk memahami misteri internal Allah Tritunggal, yang selalu ada dan akan selalu ada dalam hubungan yang sempurna dan tak terpisahkan di antara ketiga pribadi-Nya.