YESUS DISALIBKAN 2
Yoh.19:18 “Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah”.
1.Perbedaan hukum Romawi dan hukum Yahudi dalam penyaliban.
Barnes’ Notes, dalam komentarnya tentang Mat 27:32, berkata sebagai berikut: tubuh itu dibiarkan terbuka seringkali sampai beberapa hari, dan tidak jarang orang itu terus menderita sampai dagingnya dimakan oleh burung pemakan bangkai, atau membusuk di bawah matahari) – hal 138. Yang dibicarakan oleh Barnes ini pastilah penyaliban di bawah hukum Romawi, karena dalam hukum Yahudi hal itu dilarang (bdk. Ul 21:22-23).
2.William Barclay: “Oleh hukum Romawi, seorang kriminil harus tergantung pada salibnya sampai ia mati karena kelaparan dan kehausan dan keterbukaan / kepanasan (?), suatu penyiksaan yang kadang-kadang berlangsung sampai berhari-hari; tetapi oleh hukum Yahudi tubuh / mayat harus diturunkan dan dikuburkan menjelang malam. Dalam hukum Romawi tubuh dari kriminil itu tidak dikuburkan tetapi hanya dibuang untuk burung-burung nazar dan gagak dan anjing-anjing geladak untuk dimakan; tetapi hal itu merupakan sesuatu yang melanggar hukum di bawah hukum Yahudi dan tidak ada tempat Yahudi yang boleh dikotori dengan tengkorak] – ‘The Gospel of John’, vol 2, hal 251.
Catatan: dalam kasus Yesus penyaliban mungkin hanya berlangsung selama ± 6 jam, yaitu mulai pukul 9 pagi (Mark 15:25) sampai Ia mati pada ± pukul 3 siang (Mat 27:46-50).
3.Salib adalah hukuman yang terkutuk.
Ul 21:22-23 – “‘Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang, (23) maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.’”.
Dalam Perjanjian Lama tidak dikenal hukuman salib, sehingga Ul 21:23 sebetulnya tidak menunjuk pada penyaliban, tetapi menunjuk pada orang yang dihukum mati pada sebuah tiang (digantung). Tetapi Ul 21:23 ini tentu juga berlaku terhadap penyaliban.
Gal 3:13 – “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’”.
Catatan: Kitab Suci Indonesia menggunakan kata ‘kayu salib’ dalam Gal 3:13b tetapi menggunakan kata ‘tiang’ dalam Ul 21:22-23. Tetapi baik dalam Gal 3:13b maupun dalam Ul 21:22-23 kedua kata itu diterjemahkan sama, yaitu ‘tree’ (= pohon) oleh KJV, RSV, NIV, NASB, NKJV.
4.Mengapa Yesus harus mengalami kematian yang terkutuk?
¨ Karena kita sebagai orang berdosa terkutuk di hadapan Allah.
Gal 3:10 – “Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.’”. Bdk. Ul 27:26.
¨ Karena Yesus mau menggantikan kita memikul kutuk tersebut.
Pada waktu Kristus mati di atas kayu salib, Ia telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat. Pada saat itu, Dia yang tidak berdosa (dan karenanya tidak layak menerima kutuk!), telah menjadi kutuk karena kita (Gal 3:13a). Paulus bisa berkata bahwa Kristus telah menjadi kutuk, berdasarkan Ul 21:23 yang ia kutip dalam Gal 3:13b.
5.Karena Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat, maka sekarang kita bisa diselamatkan / dibenarkan dengan sangat mudah, yaitu hanya dengan iman / percaya kepada Kristus (Gal 3:7,9,11b,14b,24,26 2:16). Dengan percaya kepada Kristus, kita pindah dari keadaan ‘terkutuk’ menjadi keadaan ‘diberkati’ / ‘blessed’ (Gal 3:9,14), dan kita tidak bisa kembali pada keadaan ‘terkutuk’ itu lagi!
George Hutcheson: Ia telah mengalami kutuk itu supaya semua yang lari kepada Dia bisa dibebaskan dari kutuk itu, dan supaya semua keadaan mereka bisa diberkati, dan salib mereka diubah menjadi berkat) – hal 400.
Bagi saudara yang belum pernah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, sadarilah bahwa saudara adalah orang terkutuk di hadapan Allah. Kalau saudara tidak mau percaya kepada Yesus Kristus, maka dengarlah nubuat Kristus tentang sikap dan kata-kataNya kepada orang terkutuk: “Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya” (Mat 25:41).
Tetapi sebaliknya, kalau saudara mau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, maka pada akhir jaman saudara akan mendengar kata-kata: “Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” (Mat 25:34).
SUMBER: http://www.golgothaministry.org/yohanes/yohanes-19_17-24.htm