Baca Gali Alkitab 5
https://www.sabda.org/publikasi/e-sh/2019/08/03/
Setiap keluarga mempunyai masalah masing-masing. Demikian pula keluarga Elkana dan Hana. Tidak mempunyai garis keturunan merupakan salah satu momok yang menakutkan bagi pasangan suami-istri yang merindukan kehadiran buah hati. Di segala bangsa dan budaya, ketakutan ini masih menjadi hal yang memalukan. Salah satu dampak ketiadaan buah hati adalah pada masalah siapa yang akan meneruskan warisan dari pihak orang tua.
Hati Hana hampir hancur karena penantiannya menggendong bayi terasa tak berujung. Ia sudah kenyang diejek dan dipermalukan. Sekarang ia mau datang kepada Allah, yang adalah Sumber kehidupan. Ia berdoa. Mari kita simak hal yang terjadi berikutnya dari permohonan Hana!
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dilakukan Elkana setiap tahun dan bagaimana Hana menjalaninya di hadapan suaminya dan Penina (1-8)?
2. Bagaiman Hana berdoa dan apa yang ia ucapkan (9-18)?
3. Apa yang menjadi jawaban Allah dan apa yang dilakukan Hana terhadap nazarnya (19-28)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah yang Anda simpulkan dari sosok Hana?
2. Apakah Allah pernah terlambat dalam menjawab doa umat-Nya?
Apa respons Anda?
1. Pernahkah Anda bergumul dengan perih hati dan berseru kepada Tuhan dengan air mata? Apakah Anda mengerti rencana-Nya di balik pergumulan yang Anda alami?
2. Pernahkah Anda mensyukuri semua pergumulan yang berujung pada jawaban doa? Sudahkah Anda melihat maksud besar Allah?
Pokok Doa:
Berdoa kiranya Tuhan menyingkapkan maksud dan rencana-Nya di balik tirai pergumulan yang dipercayakan.