DAMAI SEJAHTERAKU KUBERIKAN KEPADAMU
Yohanes 14:27
1.Inilah merupakan rangkaian perkataan perkataan Tuhan Yesus menjelang saat perpisahanNya dengan para murid. Sebenatar lagi Tuhan Yesus akan disalibkan dan untuk sesaat mereka akan berpisah dengan mereka. Sehubungan denan itu maka Dia memberikan kata kata yang menghibur dan mengkuatkan mereka. Pada ayat ini Dia berkata: Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejathera Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
2.Apakah damai (sejahtera) itu? Kata ‘damai’ bisa diartikan beberapa hal:
2.1.Damai dengan Allah (Ro 5:1). Untuk orang Yunani (seperti untuk kita) damai secara hakiki adalah negatif, tidak adanya perang. Tetapi untuk orang Ibrani itu berarti berkat positif, khususnya hubungan yang benar dengan Allah
2.2.Damai dengan sesama (Ef 2:11-18).
2.3.Damai dalam hati. Yang Yesus maksudkan dengan ‘damai’ dalam ay 27 ini adalah dalam arti ke 3 ini. Ini terlihat dengan jelas dari kata-kata ‘Janganlah gelisah dan gentar hatimu’ pada akhir ay 27 ini.
Tetapi perlu diingat bahwa ketiga jenis damai ini berhubungan satu sama lain. Orang yang tidak damai dengan sesama tidak bisa damai dengan Allah (bdk. Mat 5:23-24 1Yoh 4:20-21). Dan orang yang tidak damai dengan Allah tidak akan mempunyai damai dalam hati.
3.‘apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu’. Damai yang diberikan dunia adalah bersifat semantara. Tidak ada perang ada damai, tetapi tidak lama lagi ada perang lagi, sehingga damai tadi tidak dirasakan lagi. Demikian pula rasa damai yang diberikan dunia karena kenikmatan secara jasmani, kehormatan, kekayaan, semua bersifat sementara. Jadi kwalitas damai dunia adalah tidak tetap karena dikuasai oleh situasi dan kondisi dunia.
4.”Janganlah gelisah dan gentar hatimu’. Kata-kata ini pasti berhubungan dengan penangkapan dan pembunuhan / penyaliban terhadap Yesus. Pada saat seperti itu para murid diminta untuk jangan gelisah apalagi gentar, karena mengetahyui semua peristiwa ini semua berada dalam kendali kuasa Allah yang akan membawa pada kesudahan yang membawa kepada kemuliaan Allah.
5.Kita simpulkan ucapan Yesus ini. Para murid telah diberi warisan damai dalam hati untuk menghadapi peristiwa yang akan terjadi dengan penangkapan dan penyaliban Yesus. Damai ini bukan seperti dunia yaitu tidak adanya perang atau huru hara, damai yang tergantung dari situasi dan kondisi yang berubah -rubah, tetapi damai dalam hati ini bersumber pada hubungan yang benar dengan Allah, ada persekutuan dengan Dia, dengan adanya suatu keyakinan bahwa semua peristiwa yang tejadi berada dibawah control kuasa Allah Bapa.
Damai itu seperti digambarkan dalam Mazmur 23:4-Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, d aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku ;gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
6.Kiranya kata kata Yesus ini Damai sejathera Ku Kuberikan Kepadamu, menjadi pegangan dan bekal juga bagi kita dalam menghadapi berbagai situasi dan peristiwa dengan segala pencobaan, sakit penyakit dan berbagai hal yang menekan dan menyesakkan hidup. Ditengah semua itu kiranya kita jangan gentar dan kiranya Damai SEjathera Tuhan Yesus tetap menguasai hati dan pikiran kita. Damai ini berdasarkan kepercayaan sepenuhnya akan penyertaan dan pendampingan Tuhan Yesus dan Allah Bapa masih memegang kendali yang akan membawa semuanya menjadi kebaikan bagi kita dan mendatangkan kemuliaan bagi Allah Bapa. Dengan kepercayaan ini kita tidak diombang ambingkan peristiwa yang menghantam hidup kita. Ada damai sejathera Kristus yang melampaui akal budi menyertai kita.