ORDO SALUTIS 6 B


A D O P S I ( PENGANGKATAN SEBAGAI ANAK ALLAH ) 2

1.Hugh Binning menulis bahwa mengklaim menjadi anakanak Allah “adalah kata yang lebih tinggi dari pada jika seseorang dapat menunjukkan silsilahnya dari garis keturunan yang tak terputus dari ribuan raja dan pangeran. Itu lebih terhormat, kehormatan sejati, di dalamnya, dan juga lebih menguntungkan,” ia menyimpulkan, karena pengangkatan sebagai anak rohani “memperkaya yang paling miskin, dan mempermuliakan yang paling hina, yang sungguh tidak dapat dibayangkan yang melampaui semua tingkat imajinasi manusia.”2

2.Jeremiah Burroughs membicarakan ini bahkan lebih kuat lagi dengan mengutip komentar Luther bahwa “Jika kita mengetahui betapa keistimewaan [dari pengangkatan sebagai anak] ini, [maka] semua kekayaan dari semua kerajaan di dunia ini akan menjadi nampak seperti sampah bagi kita.”3

3.“Segala sesuatu adalah milik kita berdasarkan pengangkatan kita sebagai anak,” Richard Sibbes menulis, “karena kita adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah. Ada kekayaan di dalamnya, untuk menjadi anak-anak Allah. Dan hak istimewa kita adalah ini… bahwa kita memiliki keberanian untuk menghadap Allah, memanggil Dia Bapa, dan menyatakan kebutuhan-kebutuhan kita, meminta semua hal yang kita perlukan, didengarkan oleh Raja atas sorga dan bumi, menjadi anak kesayangan dalam kerajaan Sorga!”4

4.Pengangkatan sebagai anak rohani adalah keagungan dan kemuliaan dari keselamatan yang Allah berikan. Kaum Puritan sering menyampaikan rasa kagum rasul Yohanes ketika ia menyatakan, “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah” (I Yohanes 3:1). Betapa agungnya pengangkatan sebagai anak ini!

5.Wilhelmus à Brakel melukiskannya demikian: “Dari menjadi anak iblis menjadi anak Allah, dari menjadi anak yang harus dimurkai menjadi obyek kebaikan Allah, dari menjadi anak yang harus dihukum menjadi ahli waris semua janji dan semua berkat, dan ditinggikan dari kesengsaraan terbesar kepada kebahagiaan tertinggi – ini adalah sesuatu yang melebihi segala pengertian dan syukur.”6 Dan betapa sempurnanya pengangkatan sebagai anak ini!

6.Kebanyakan kaum Puritan menempatkan pembahasannya tentang pengangkatan sebagai anak ini dalam ordo solutis antara justification (justifikasi/pembenaran) dan sanctification (pengudusan) mengikuti urutan yang dibuat orang pera Pemimpin Westminster (Westminster Divines)..

7.Dalam disertasinya yang terbaik, belakangan ini, yang berjudul “Adoption in Christ,” David Garner berargumen bahwa pengangkatan sebagai anak dalam Kitab Suci adalah hampir sinonim dengan kesatuan dengan Kristus (union with Christ); oleh sebab itu, seharusnya ini tidak pernah ditempatkan dalam schema dari ordo solutis sebagai aspek individu, namun seharusnya selalu dipandang sebagai doktrin yang melingkupi seluruh soteriologi.8

8.Pada esensinya, itu sama seperti pendirian Marshall, walaupun Marshall mengijinkan untuk menafsirkan ayatayat tertentu tentang pengangkatan sebagai anak, misalnya Roma 8:14-17, sebagai salah satu aspek dari ordo solutis. Nampak bagi saya bahwa Marshall lebih akurat di sini. Pertanyaan tentang apakah pengangkatan sebagai anak adalah salah satu aspek ordo solutis atau tidak dapat dipisahkan darinya atau bukan, tergantung pada ayat tertentu yang diuji.

9.Robert Peterson bahkan menebar jaring yang lebih lebar lagi. Ia melihat pengangkatan sebagai anak sebagai “cara untuk memandang iman Kristen secara keseluruhan,” dan berargumen bahwa pengangkatan sebagai anak mempengaruhi loci teologi yang paling utama.9 Konsep itu adalah yang paling menarik, dan layak untuk dikaji dan dikembangkan lebih lanjut.

SUMBER:
Menjadi Ahli Waris Bersama Kristus Pandangan Kaum Puritan tentang Pengangkatan sebagai Anak Allah
Bab 2 -KEAGUNGAN DAN KESEMPURNAAN PENGANGKATAN SEBAGAI ANAK ALLAH

http://www.philadelphia-international.com/Heirs%20with%20Christ.pdf