PROVIDENSI ALLAH ATAS ORANG MISKIN DALAM PERJANJIAN LAMA 1

Providensi[4] Allah atas orang miskin dinyatakan-Nya melalui pelbagai tindakan aktif­Nya dalam tindakan pemeliharaan Allah yang mengangkat manusia (termasuk pula orang miskin) sebagai mandataris Allah untuk dunia ini; dan juga melalui pengendalian serta bimbingan-Nya dalam pemerintahan-Nya atas alam semesta.

Secara khusus providensi Allah atas orang miskin dapat dilihat pada awalnya di dalam konstitusiIsrael sebagai suatu arahan orientasi. Berikutnya providensi Allah dapat dilihat perkembangannya melalui pelbagai nubuat para nabi serta melalui pelbagai hikmat yang berasal dari Allah sebagai pemeliharaan dan pemerintahan Allah bagi orang-orang yang hidup dalam kemiskinan. Bahkan lebih dalam, Allah juga menyatakan tindakan-Nya secara langsung sebagai wujud providensi-Nya melalui peristiwa pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir dan tanah Babylonia. Dan sebatas inilah Perjanjian Lama dapat menyampaikan providensi Allah atas orang miskin, yang akan menjadi lengkap di saat Allah berinkamasi dalam Kristus Yesus.

PROVIDENSI ALLAH ATAS ORANG MISKIN DALAM PERJANJIAN LAMA

3.1 Providensi Allah Atas Orang Miskin Dalam Konstitusi Israel

Providensi Allah atas orang miskin dalam konstitusi Israel merupakan wujud nyata pemeliharaan dan pemerintahan Allah melalui perangkat “hukum”[5] sebagai penyataan eksistensi-Nya untuk menuntun perlakuan orang-orang Israel atas orang miskin dan sebaliknya. Karena ketaatan dari bangsa Israel dalam memperiakukan orang miskin merupakan syarat mutlak yang akan mempengaruhi blessing atau curses yang akan diterima bangsa Israel dan juga umat percaya di masa ini. Dan konstitusi Israel[6] ini terdiri dari hukum moral, hukum sipil dan hukum seremonial yang ditetapkan Allah melalui serangkaian firman-Nya.

SUMBER:  Providensi Allah Atas Orang Miskin Dalam Perjanjian Lama

Providensi Allah Atas Orang Miskin Dalam Perjanjian Lama